Kamis, 18 Juli 2013

Meneguhkan Eksistensi Aswaja NU : Ribuan Nahdiyin Peringati Harlah NU Ke 90 di Sumenep

  Harlah NU Sumenep di Gedung Zanzibar Sumenep (foto:aktual.co.id)

Sumenep, Lintas Madura- Sekitar 10 Ribu warga NU tumpah ruah meluber gedung Zanzibar Patian Sumenep pada pengajian umum Hari Lahir (Harlah) organisasi terbesar Nahdatul Ulama, kemarin. Massa warga NU itu berasal dari jamaah NU yang ada di ranting-ranting NU daratan dan sebagian kepulauan Sumenep. Mereka datang dengan menggunakan berbagai macam kendaraan pribadi dan MPU lainnya memadati pelataran sepanjang jalan raya Sumenep-Pamekasan Patian.

Acara yang digelar menjelang siang tersebut diawali dengan Istigasah yang dipimpin oleh para kyai sepuh NU diikuti jamaah dengan hikmat. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dan pengarahan dari Rois Syuriah PCNU, KH A Basyir Sajjad yang juga pengasuh PP Annuqoyah Guluk-Guluk. Setelah itu pengarahan dari wakil Sekjen PBNU, KH Masyhuri Malik. Dalam sambutannya, ia mengajak warga NU hati-hati dalam menanggapi fenomena faham yang semakin ruwet yang menginvasi warga NU akhir-akhir ini. " kita sudah sepakat bersama para pendahulu kita, bahwa NKRI adalah harga yang tidak bisa ditawar-tawar lagi keberadaannya.NU sendiri lahir sebelum bangsa Indonesia ini lahir dan merdeka, coba lihat PBNU itu perpanjangan dari Pancasila, Bhinneka tunggal ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945 titik," tegasnya.

Sementara itu penceramah Ajengan Zezen (KH Zezen Zainal Abidin Baazul Asybab) dari Sukabumi Jawa Barat mengajak warga NU untuk bangkit dan bergerak bersama-sama memajukan NU dan Ummat dengan semangat keihlasan. " mari kita bangkit dan jangan diam, karena NU itu nahdah harus bangkit dan bergerak menyelamatkan aqidah ummat Indonesia, Asia dan Dunia", tandas pengurus pusat Jamiyyah Thoriqoh Annahdiyah ini.

Ia juga menjelaskan bahwa NU tidak boleh terpisah dari kumpulannya para aulia, dan NU tidak boleh terpisah Jamiyyah Thoriqoh. Secara implisit ia mengajak warga NU untuk memahami dan mendalami thoriqoh karena ini adalah cara dan metode yang tepat untuk beribadah dan melawan hawa nafsu serta setan ," semua itu ada caranya, berzikir itu juga ada caranya atau metodenya, kalau tidak tahu caranya melakukan sesuatu maka rusaklah amalnya. Melawan setan itu harus dengan zikir Laa ila ha ilallah yang banyak serta memahami metodenya" jelas salah satu Wakil Talqin Thoriqoh Qodiriyah Naqsabandiyah Suryalaya ini.

Acara ini juga dihadiri para kyai sepuh NU Sumenep, seperti KH Waris Ilyas, KH Thoifur Aliwafa, KH Maimun Mujtami, KH Hafidi Sarbini dan beberapa pejabat dari Pemkab Sumenep, seperti wakil Bupati Sumenep Ir H Sungkono Sidik dan beberapa Kepala Dinas. 

Pada acara ini juga dilakukan launcing peresmian Baitul Mal waTamwil (BMT NU) Sumenep yang telah aktif di kecamatan Gapura dan beberapa kecamatan lainnya. Peresmian BMT NU dilakukan oleh PBNU KH Masyruri Malik. Acara ditutup oleh pembacaan doa yang dipimpin oleh KH Fadli Muntahi. (telah dipublis di lintas madura)

Tidak ada komentar: