Minggu, 30 Desember 2012

Candu Mematikan di Republik Facebook?


Oleh 
Imam Suhairi

Dari judul diatas memang mengerikan kalau kita artikan sebagai aktivitas fisik. Facebook yang merupakan jejaring sosial yang paling diminati penduduk bumi dari kalangan manapun. Keberadaan facebook tidak hanya ada jejaring sosial yang sifatnya hiburan, tetapi juga telah digunakan sebagai media promosi bagi produsen. Intinya facebook telah menyajikan performa bagi para penggunannya untuk berbetah-betah.

Bagi banyak orang mungkin sama seperti saya yang telah terjangkiti penyakit demam facebook; jadi tidak membuka facebook satu hari sebagai suatu yang sangat tidak enak. Facebook telah membuat kecanduan penggunanya. Candu facebook telah ikut menjadi penyebab kematian aktivitas lain penggunanya yang lebih mengandung kreatif. Para pengguna facebook berlama-lama berinteraksi dengan teman-teman dalam facebooknya mulai dari hal yang serius sampai hal yang sama sekali basa-basi tiada makna.

Bayangkan, para penggunanya ada yang sekedar main-main tidak serius, karena memang mempunyai prinsip tidak boleh "serius" di facebook yang maya ini. Ada pula yang setengah serius, dan bahkan menggunakan facebook yang gratis sebagai media promosi dirinya dan mungkin perusahaannya bagi publik di facebook.
Kalaulah boleh saya setengah serius, Republik Facebook akan terus menjadi media jejaring sosial primadona bagi semua kalangan. Mereka akan kena candu mematikan di Repulik Facebook? jawabannya pada diri-sendiri! Selamat Tahun Baru Masehi 2013................

ZIARAH WALI MADURA DI AKHIR TAHUN

Menandai liburan dan sekaligus akhir tahun, saya tiap liburan memang selalu memprogramkan untuk ziarah wali. Program ini memang kelihatannya aneh, tetapi hal ini sangat menghibur bagi diri saya, dibandingkan dengan kegiatan lain. Mengapa? karena setiap kali saya ziarah dan mendekat pada makam wali, dada ini minimal lapang dan tenang. Barangkali hobi seseorang memang beda, termasuk saya ini yang kelihatannya aneh bagi keluarga maupun lingkungan tinggal saya.

Pada akhir tahun lalu, setelah acara wisuda pascasarjana saya di Surabaya, saya niatkan untuk ziarah ke makam Gus Dur, kemudian Sunan Ampel, dan Syaikh Cholil Bangkalan. Waktu semalam saya gunakan untuk ziarah ke tiga tempat yang jaraknya lumayan jauh. Sampai di Jombang tepat magrib. Sambil menuggu saat Isya' tiba saya gunakan untuk santai di Masjid Tebuireng, tempat jenazah Gus Dur disalatkan terakhir kalinya sebelum dimakamkan. Jam 20.00 malam kompleks makam baru dibuka untuk peziarah. Setelah ziarah, saya bersama keluarga melanjutkan perjalanan kembali ke Surabaya, menuju Pasarean Sunan Ampel. Sekitar jam 01.00 dini hari tiba di kompleks Sunan Ampel. Meskipun saya memaklumi, sebagian besar anggota keluarga saya dan termasuk teman yang mengemudikan mobil sudah teler dan tidak kuat karena kecapekan. Meskipun demikian, saya tetap bersemangat untuk melanjutkan perjalanan, yakni ke kompleks pasarean KH. Moh.Kholil Bangkalan. Tepat jam 3.00 dini hari kami tiba di Kompleks pemakaman Syaikh Kholil yang dengan segala kemegahan Masjid yang baru dibangun membuat betah para peziarah. Kami hanya sekitar 30 menit di Makam Syaikh Kholil, lalu melanjutkan perjalanan pulang. 

Akhir tahun 2012 ini, kebetulan si kecil memasuki masa turun tanah (toron tana). Kami memang sebelumnya merencanakan toron tana si kecil dengan ziarah ke makam KH.Kholil Bangkalan. Jumat legi pagi, kami berangkat sekeluarga. Saya merencanakan untuk ziarah dulu ke makam Syaikh Syamsudin (Buju' Lathong) Batu Ampar Pamekasan. Sebelumnya saya rencanakan tidak terlalu lama di Batu Ampar, agar tidak malam sampai kembali di rumah. Namun, apa daya, setelah 30 menit zikir dan doa di makam Syaikh Syamsudin dan lainnya, mobil yang kami tumpangi terjebak di tempat parkir. Akhirnya salat Jumat di Masjid Batua Ampar dekat kompeks pemakaman Syaikh Syamsudin.
                                     Dalam kompleks pemakaman Buju' Lathong Batu Ampar-Pamekasan
Makam Syaikh Syamsudin (Buju' Latthong) 

Berziarah ke makam Batu Ampar sangat lain, saya merasa betah dan seolah mendapat pancaran cahaya dari banyak tempat. Hal ini maghfum, karena di kompleks pemakaman ini banyak Wali Allah senasab yang dikebumikan di kompleks makam Batu Ampar ini.

Syaikhuna Cholil Demangan-Bangkalan
Sekitar pukul 15.30 kami sampai di Kompleks pemakaman KH. Kholil. Setelah rehat sejenak, kami menuju kamar mandi. Makam KH.Kholil yang tepat ada di depan Masjid Syaikhuna Kholil yang dibangun sangat megah dan artistik tersebut...
 
                               Di depan Masjid Kompleks Pemakaman Syaih Cholil Bangkalan-Madura
Tepat jam 16. 30 kami meninggalkan kompleks makam menuju Surabaya. semoga kesempatan lain dapat saya programkan ke sunan giri, dan lainya. Insya Allah.



Kamis, 27 Desember 2012

Koruptor Lupa Zikir (Memulai Gerakan Antikorupsi dari Hati)

Oleh
Imam Suhairi,M.Pd

Wakil ketua KPK, Bambang Widjojanto dalam acara talk show di sebuah telivisi swasta mengatakan untuk melakukan pencegahan korupsi harus dimulai dari kehidupan keluarga. Ia mencontohkan salah satu kehidupannya yang berusaha untuk tidak korup dalam hal sekecil apapun. Pada saat pergi ke kantor sambil mengantar anaknya ke sekolah misalnya, Pak Bambang pasti menyetir sendiri mobilnya dari rumah ke sekolah anaknya. Sesampai di sekolah anaknya, sopir  Pak Bambang yang digaji negara itu ganti nyetir ke kantor KPK, hal ini dilakukan untuk menghindari penggunaan fasilitas negara (berupa sopir KPK) untuk kepentingan keluarga. Hal lain yang bisa dilakukan adalah, semua sumber keuangan termasuk gaji dari negara sejatinya masuk ke rekening istri. Karena kalau ada pendapatan lebih, nanti istri akan tanya, dari mana ini? artinya keluarga bisa saling mengontrol untuk tidak melakukan korupsi.

Apa yang dilakukan Pak Bambang saya kira cukup baik, sebagai contoh bagi pejabat publik apalagi penegak hukum. Hal ini dikarenakan selama ini pejabat publik kadang tampil di masyarakat justru bangga kalau dirinya bisa menggunakan fasilitas negara kemana-mana. Kebanyakan lupa bahwa ia dititipkan barang atau jasa yang sebenarnya adalah inventaris kantor untuk kepentingan dinas, bukan pribadi atau golongan. 

Penyakit lupa ini telah mengkronis dalam benak dan perilaku pejabat publik di negeri ini. Lupa akan tugas aslinya sebagai pelayan publik, lupa akan kepemilikan negara, lupa untuk tidak korupsi di setiap kesempatan. Yang lebih parah muaranya adalah lupa akan kondisi kemanusiaannya sebagai makhluk Tuhan. 

Tolak Korupsi dari Hati
Kalau kita cermati berbagai cara telah dilakukan berbagai kalangan untuk mencegah secara dini mental dan perilaku korupsi, mulai dari gerakan antikorupsi yang dilakukan berjamaah antar ormas semacam NU dan Muhammadiyah sampai pada pelaksanaan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah bagi siswa. Meskipun demikian bolehlah dikatakan, korupsi tetap menggurita dan menjadi bagian terbesar dari penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan di negeri ini. Artinya korupsi tidak hanya dilakukan oleh kalangan penguasa yang punya policy dan memutar anggaran, tetapi juga kesepakatan korup juga justru datang dari kalangan masyarakat sendiri. Mereka yang selama ini teriak-teriak antikorupsi justru memperlebar praktik korupsi.

Memahami akar masalah saya kira lebih penting daripada sekedar teriak-teriak antikorupsi atau membuat kebijakan antikorupsi yang diproyekkan, dan sangat lucu apabila proyek gerakan antikorupsi itu malah jadi lahan untuk dikorupsi. Akar masalah maksud saya adalah mencari sebab mengapa seseorang itu cenderung berperilaku korup dalam situasi apapun. Artinya, orang korupsi bukan hanya karena ada kesempatan misalnya saat ia berkuasa, pelaksana suatu kegiatan, atau punya link pada kekuasaan untuk bersama-sama korupsi, juga yang paling dominan adalah kondisi kepribadiannya yang goyang dikarenakan dua hal : Pertama; ketidaktahuan tentang beberapa hal, bahwa tindakannya termasuk korupsi. Kedua, karena dirinya tidak bisa lagi kemauan nafsu korup yang sering menggoda aktivitas hidupnya.

Untuk kasus yang pertama, lebih ringan daripada yang ke dua. Pada kasus ke dua bukan ia tidak paham bahwa dirinya telah melakukan korupsi, tetapi memang ia lakukan karena ada kesempatan untuk itu. Kesempatan korup kadang memang diciptakan oleh pihak lain yang juga ingin dapat keuntungan, selain sistem program kegiatan proyek di negeri ini membuka peluang bagi pelaksananya untuk di korup.

Kondisi diri kita atau lebih tepatnya adalah hati tidak akan bisa dipolarisasi oleh situasi di luar atau pikiran hasil kerja otak sekalipun. Hati selalu jujur pada dirinya, nafsu yang bersinergi dengan otaklah yang selalu memengaruhi hati untuk ikut dengannya, menuruti kemauannya. Istilah seperti ini bisa kita sebut dengan hilangnya hati nurani. Hilang tertutupi kabut diri lainnya, yakni nafsu ammaroh dan lawwamah (nafsu yang selalu mengajak pada kejelakan dan anti Tuhan).

Maka tepat apabila kita selalu diperintah untuk JIHADUL AKBAR (perang besar) yakni perang melawan kedirian kita yang jelek dan koruptif itu. Tidak ada yang dapat memenangkan peperangan kecuali Tuhan yang telah menciptakan diri dan kedirian. Mengisi diri dengan Tuhan adalah metode terpercaya dan tepat untuk kepentingan hidup ini.

Mengisi diri dengan Tuhan adalah dengan jalan zikir terus kepada Allah dalam kondisi apapun. Zikir menjadi senjata ampuh untuk melawan apapun yang jelek dari dalam diri dan luar diri. Dengan zikir, manusia akan cinta Tuhan. Dengan zikir, manusia akan dapat memosisikan dirinya sebagai makhluk yang bajik dan bijak di hadapan Tuhan. Dengan zikir, Tuhan akan hadir bersama kehidupannya. Zikir akan mengontrol diri dan kediriannya setiap saat. Dengan zikir akan dicapai derajat insan kamil seperti yang dicitakan oleh Tuhan.

Melakukan zikir tidak serta merta berzikir, tetapi butuh pemandu dan pengarah agar zikir kita bermanfaat. Pengarah adalah manusia pilihan yang bisa membimbing zikir manusia lainnya untuk menuju Hadirat Tuhan. Membimbing manusia lainnya untuk selalu dalam kondisi zikir, tidak lupa. Maka berupaya dengan sungguh untuk ini adalah suatu keharusan bagi diri.

Memulai masyarakat dengan zikir adalah metode terbaik untuk melakukan pencegahan dini penyakit korupsi di negeri ini. Diri-diri yang selalu zikir akan malu kepada Tuhan untuk korup, dikarenakan kehadiran Tuhan setiap saat pada dirinya. Hati hati akan bersih dan mencerahkan pada lingkungannya. Hati hati yang selalu rido dan diridoi Tuhan. Inikah konsep Baldatun Toyyibatun Warobbun Gafur itu...>


Senin, 24 Desember 2012

Nonton Bola Kini : Nonton Aksi Pemain dan Suporter

Oleh
Imam Suhairi (Bola Mania Madura)


Madura jago..., Madura jago..., Maaaaduuraa jagoo... itulah kata-kata yang selalu terucap oleh barisan suporter fanatik tim kebanggaan Madura di Stadion A Yani Sumenep dan Gelora Bangkalan saat laga sepak bola Persepam Pamekasan, yang belakangan ditambahi Persepam Madura United. Dukungan suporter Madura ini sangat beralasan karena Persepam Madura United (selanjutnya disingkat P-MU) sukses mengarungi belantika kompetisi kasta sepak bola profesional di negeri ini (divisi utama dan sekarang di kancah LSI).

Kehadiran P-MU dalam kompetisi liga profesional Indonesia mengangkat sepak bola Madura di tingkat nasional. Masyarakat Madura sebelumnya menjadi penonton tim lain bertanding, kini tidak mimpi lagi menyaksikan timnya sendiri berlaga dengan tim-tim elit nasional. Kondisi inilah yang membangkitkan atmosfer dukungan yang besar dari masyarakat Madura untuk mendukung tim sepak bola kebanggaannya.

Saya termasuk orang yang selalu menanti dan mendukung P-MU apabila bertanding. Kegiatan lain harus saya sita untuk menonton setiap kali pertandingan P-MU baik LIVE di televisi maupun langsung di stadion. Saya memang baru menonton di stadion A Yani Sumenep, belum pernah ke Gelora Bangkalan.

Ada nilai tersendiri ketika menyaksikan pertandingan kelas profesional. Aksi pemain yang bermutu yang selama ini hanya saya lihat di televisi atau aksi suporter yang selalu menabuh drum dan nyanyian-nyanyian dukungan pada tim. Ini bagi saya, kemajuan sepak bola Madura yang sebelumnya tidak pernah bermimpi. Saya hanya berharap tim -tim lain di Madura (semacam Persssu Sumenep dan Persesa Sampang) bersemangat untuk mengurus sepak bolanya dengan benar dan baik.BRAVO MADURA!

Kamis, 20 Desember 2012

LALAT : MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN



Tidak ada kehidupan yang tercipta sia-sia. lemah ini sering kali dituding oleh sebagian dari mereka sebagia serangga pembawa sial, kuman penyakit, dan hewan yang cukup mengganggu. Akan tetapi pernahkah mereka memikirkan penciptaannya…….???

Syekh Mutawallii as-Sya’raawii dengan singkat mengatakan……:
“sebagian manusia bertanya : “apa penciptaan lalat dimuka bumi ini…..??” meraka tidak tahu bahwa lalat senanatiasa memberikan layanan jasa yang sangat bermanfaat, dia memakan kotoran dan kuman penyakit yang melengket ditubuhnya, dan seandainya manusia memproteksi diri dengan kebersihan, pasti lalat tidak mengerumuni mereka.”

Bediuzzaman Said Nursi mengatakan……:
“Sesungguhnya lalat sangat memperhatikan kebersihan, dia senantiasa membersihkan muka, mata dan sayapnya, seperti orang berwudhu. Oleh karena itu, tanpa ragu makhluk ini mempunyai tugas penting dan mulia, tetapi kaca mata dan ilmu manusia tidak mampu menangkap semua fungsi yang sedang dilaksanakannya. Lalat telah diformat khusus untuk membasmi kuman penyakit yang tidak dilihat oleh kasat mata. Dia bukan pembawa kuman, melainkan dia penghancur berbagai yang berbahaya dengan memakan dan mandaur ulang materi beracun ini menjadi materi lain, sengga dengan sendirinya penyakit-penyakit pun tidak tersebar dalam skala besar dan menakutkan. Bukti nyata bahwa mereka makhlukpetugas kebersihan, pembasmi bahan-bahan kimia yang mengancam, dan keberadaanya penuh dengan hikmah, adalah jumlahnya yang tidak terhitung dimusim panas. Bukankah materi yang bermanfaat itu selalu diperbanyak kopiannya….???”

Sabdah Nabi SAW yang artinya…….:
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Apabila lalat jatuh di bejana salah satu diantara kalian maka celupkanlah karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat obat penawarnya”. Kebenaran medis Nabi SAW tersebut, telah dibuktikan oleh kedokteran kuno dan modern.

1. Medis kuno
Imam Ibn Qutaiba berkata…:
“Ahli medis kuno menganggap bahwa lalat yang diaduk dengan sebuk antimon dapat menjadi ramuan yang ampuh mempertajam penglihatan dan mempertebal bulu-bulu mata.”

2. Medis modern
Karena tabiat lalat yang tercipta dai lingkungan kotor, maka sebagian kotoran tersebut menlengket ditubuhnya,dan sebagian lain dimakan, yang kemudian menjadi materi beracun yang lebih dikenal dengan antibakteri. Zat beracun tidak bertahan hidup, atau punya pengaruh terhadap kekebalan tubuh selama antibakteri ini berada didalam tubuh lalat. Oleh karena itu, jika seekor lalar membawa kuman penyakit jatuh dumakanan dan minuman, maka pemusnah kuman yang paling ampuh antibakteri yang tersimpan dirongga dalam lalat itu sendiri yang dekat disalah satu sayapnya.

Jadi, hadits Rasul SAW telah terbukti kebenarannya oleh medis kuno dan medis modern. Tidak ada celah bagi mereka yang menuding terks-teks Islam sebagai teks agama yang tidak riil dan relevan dengan dunia nyata. Ini mengindikasikan Kebesaran dan keAgungan Sang Penguasa, yang ciptaan-ciptaan-Nya dapat menjadi guru tersendiri bagi mereka yang ingin menangjap bisikan-bisikan hakikat penciptaan dan kehidupan.

Lalat ini, diabadikan sebagai bahan celaan Al-Qur’an terhadap orang-prang musyrik. Allah SWT berfirman…..:
“Sesingguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu menciptakaannya. Daan jika lalat itu merampas sesuatu dari mareka , tiadalah dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.” (QS. Al-Hajj : 73).

Jadi, lalat merupakan makhluk yang lemah tapi tidak sombong, dengan kelemahan dia menjadi kuat, makhluk yang melukiskan keagungan penciptaan yang terhingga, petugas kebersihan hariat umat manusia yang tidak disadari. Mereka tidak pernah meminta gaji, yang mereka inginkanhanyalah kesadaran manusia untuk menjadikan merekaobjik telaah imaniah yang menyuguhkan aneka ragam kehidapan dan ketuhanan. Dia tidak meski dari tempat kotor,tidak membawa kuman kecuali obatnya telah siap, dan dia senantiasa menyeru manusia untuk menjaga kebersihan. (DICOPAS DARI BERBAGAI SUMBER)

Minggu, 16 Desember 2012

Hakikat "Allahu Ad-Dzhairu wa Bathinu"



kenapa masih ada yang menyebut Alloh itu maha gaib?

Bagaimana mungkin sesuatu dapat mendidingi Allah,
padahal Dia-lah yang mendhahirkan sesuatu
Bagaimana mungkin sesuatu dapat mendidingi Allah,
padahal Dia-lah yang tampak pada segala sesuatu
Bagaimana mungkin Allah dapat didindingi oleh sesuatu,
padahal Dia lebih nyata dari segala sesuatu
Bagaimana mungkin sesuatu dapat mendidingi Allah,
padahal kalau tidak ada Dia, tidak ada sesuatu
Bagaimana mungkin sesuatu dapat mendidingi Allah,
padahal Dia Maha Nyata sebelum segala sesuatu
(Al-Hikam)

Kata-kata diatas saya rangkum dari Al-Hikam, saya mengambil kata-kata yang menunjukkan bahwa Allah itu benar-benar nyata, tanpa terselubung oleh apapun kecuali oleh nafsu dan disesatkan oleh akal pikiran kita sendiri. Dalam Asmaul Husna salah satu nama Allah adalah AD-DZAHIR artinya Maha Nyata. Silahkan artinya sendiri menurut keinginan masing-masing kita. Kalau anda mengartikan makna Maha Nyata itu bahwa Allah telah menciptakan alam beserta isinya, dengan adanya alam ini menunjukkan Maha Nyata nya Tuhan maka sampai disitulah pemahaman anda.

Beberapa tulisan di sini telah pernah membahas tentang apakah Allah bisa dilihat antara lain bisa di baca Bisakah Melihat Allah beserta dalil-dalilnya dan disini saya tidak lagi mengajak kita semua untuk terus berdebat tentang bisa tidaknya Allah dilihat. Saya menganggap orang yang membaca tulisan ini sudah selesai dengan dalil-dalil berserta tafsirannya, sudah selesai dengan debat yang tidak berujung pada akhirnya akan semakin membingungkan diri sendiri. Saya menganggap anda adalah orang yang telah dibimbing oleh seorang Guru Mursyid, dengan demikian pertanyaannya bukan lagi apakah Allah bisa dilihat di dunia ini akan tetapi pertanyaannya menjadi kapan saya bisa melihat Allah? Lalu jalan apa yang saya tempuh agar Allah bisa memperlihatkan diri-Nya kepada saya?.

Pertanyaan itu jauh lebih bermanfaat daripada anda terus menerus tidak mengakui bahwa Allah itu tidak bisa dijangkau oleh apapun, tidak bisa dilihat sama sekali dikarenakan Dia Maha segala-galanya. Disinilah letak kekeliruan besar yang selama ini tidak kita sadari. Kita menempatkan Tuhan itu disebuah menara yang tidak bisa dijangkau oleh apapun, Hampir seluruh agama menempat Tuhan di langit seagai tempat tertinggi karena tidak ada tempat yang lebh tinggi di dunia ini selain dari langit. Kemahakuasaan Dia kita wujudkan dalam bentuk sulit dijumpai, semakin sulit kita jumpai akan semakin nampak bahwa Dia Maha segala-galanya. Kalau kita menempatkan Dia sebagai sesuatu yang Maha segalanya, jangan kita lupa bahwa Dia juga Maha Nyata, lebih nyata dari apapun. Dengan demikian maka kita semua diberi kesempatan untuk melihat Zat Yang Maha Nyata, sebagai bagian dari karunia-Nya.

“Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal, maka aku ciptakan makhluk agar mereka mengenal-Ku”. Tuhan menciptakan makhluk supaya mengenal Dia dengan sebenar-benar kenal, berhubungan dengan mesra, terus menerus berdialog dengan Tuhan agar kita terus terbimbing kejalan-Nya

Tahlil Syaikhona Kholil Bangkalan


Suatu hari, KH Kholil Bangkalan diminta untuk memimpin tahlil di kediaman seorang warga. Sampai di rumah shohibul hajat, kiai Kholil memimpin jalannya acara. Tetapi ada yang ganjil, setelah salam beliau hanya membacakan kalimat thoyibah “La ilaha illallah” sekali saja. Lantas salam dan pulang. Padahal oleh pemilik rumah beliau diberi berkat dengan ukuran kardus yang cukup besar.

Melihat kejadian itu istri pemilik rumah marah-marah kepada suaminya. Jika pemberian berkat untuk kiai Kholil dengan bacaan tahlil tidak sebanding. Akhirnya si istri meminta suaminya untuk mendatangi kediaman beliau. Sampai di rumah kiai kemudian lelaki tersebut menjelaskan maksud kedatangannya.

Lelaki: “Kiai, kehadiran saya kesini atas permintaan istri saya. Dia merasa ganjil dengan tahlil yang kiai pimpin tadi.”

Kiai: “Pantas saja sampai rumah ketika berkat mau dibuka oleh istri, saya melarangnya. Akhirnya saya pun menaruhnya di atas almari.”

Untuk menjelaskan keganjilan itu, kiai mengambil timbangan, selembar kertas bertuliskan kalimat thoyibah dan berkat. Subhanallah, setelah ditimbang, ternyata berat menuju selembar kertas yang bertuliskan kalimat thoyibah.

Kiai: “Makanya, saya hanya membacakan satu kalimat tahlil saja. Karena bacaan itu sudah cukup untuk bingkisan ahli kuburmu. Beratnya pun melebihi berkat yang anda berikan kepadaku.” (Dari NU Online-Syaiful Mustaqim)